TIGA BENTUK MAHHABAH (KECINTAAN)

Putussibau | www.pa.putussibau.go.id

Menyimak Firman Allah dalam surat At-Tubah ayat 24 yang artinya: Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan-Nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan–NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

Kehidupan dunia ini ternyata memang menyenangkan hal itu sudah menjadi kodrat ilahi. Di dunia ini banyak sekali hal yang disenangi bahkan dicintai oleh setiap orang.

Berbicara tentang cinta “dunia” ini banyak sekali tanda-tandanya misalnya kita mencintai seseorang, ingin tetap memiliki, ingin selalu dekat, rindu dengannya, selalu ingat selalu disebut-sebut, ingin berjumpa, sedia berkorban untuknya, gembira kalau mendapatkannya dan sedih kalau kehilangannya.

Allah SWT menyatakan dalam surat at-Taubah ayat 24 ternyata setiap orang yang normal dalam kehidupannya tentu mencintai dunia yang wujudnya delapan macam berikut ini:

1. 1.Cinta kepada orang tua. Dialah yang menjadilkan kita ada, yang memelihara dan membesarkan kita, memelihara dan mendidik kita bahkan membela kita sebagai anaknya.Tentu saja kita mencintai kedua ayah dan ibu kita.
2. 2.Cinta anak. Kita mencintai karena dia adalah darah daging kita, segalanya yang cari dan kita miliki hanyalah untuknya, dia harapan, dialah investasi sampai dibalik maqam kelak. Dialah hiburan yang tiada tara.
3. 3.Cinta saudara. Darahnya adalah juga darah kita karena pertalian hubungan darah dengan kita. Gembiranya gembira kita sebaliknya kesedihannya kesedihan kita, saudara itu bagaikan pelabuhan tempat perahu kita bersandar melepas rindu, hangat rasanya bila sedang berdekatan.
4. 4.Cinta istri/pasangan. Dialah teman kita sehidup semati, penghibur sejati dikala hati sedang lara. Memang mulanya dia orang lain, tetapi sejak asam digunung garam dilaut bertemu dalam belanga, diikat dengan buhul pernikahan maka menyatu dalam ikatan suci perkawinan.
5. 5.Cinta family. Dia tempat mengadu tiap kali kita punya kesulitan, merekalah pembela utama tiap kali terdesak dalam keadaan. Kepada merekalah tempat kita bergantung dan sebagai dahan tempat kita berpijak.
6. 6.Cinta harta yang selama ini dikumpul. Kita cari uang perhiasan, kenderaan, sawah ladang tentu saja termasuk didalamnya tabungan di bank dan surat-surat berharga.
7. 7.Cinta perniagaan yang dikhawatiri akan rugi. Tentu saja kita mencintai mata pencaharian kita, sebab denga itulah kita berpenghasilan denga itulah kita menggantung penghidupannya/
8. 8.Cinta rumah tempat tinggal. Semboyan kita rumahku adalah sorgaku. Disanalah kita tinggal dari sana kita berangkat mencari penghidupan dan kesana kita kembali pulang beristirahat, santai, bercengkerama dengan keluarga. Disanalah kita terlindung dari hujan panas, disanalah kita menyusun rencana dan tenaga baru.

Allah menyatakan setiap orang pasti cinta dunia yang delapan macam itu tetapi Allah wanti-wanti cintamu kepada dunia itu tidak boleh melebihi cintamu kepada yang tiga. Yang tiga ini harus kamu cintai lebih dari apapun. Tiga hal itu adalah Allah, Rasulullah dan jihad fii sabilillah.

Sampai disini timbul pertanyaan, mengapa kita harus lebih cinta kepada tiga tersebut.Mari kita lihat sebab-sebabnya berikut ini:

1. 1.Cinta kepada Allah SWT.

Allah lah yang menciptakan dan menghidupkan kita masing-masing manusia. Dialah tempat asal usul dan tempat kita kembali Dialah pemberi segala kebutuhan hidup kita, udara bernapas sinar matahari sebagai syarat hidup air untuk minum dan hidup tumbuhan untuk makan, binatang untuk kenderaan.

Dialah yang mengkaruniai kita akal dan budi dan hati nurani hidayah dan agama. Dialah penentu nasib baik dan buruk dialah pemilik surga dan neraka dialah Tuhan rabbul alamin, maha raja diraja di hari akhir, Dialah Yang Maha Esa, maha pemurah maha pengasih dan penyayang maha pengampun serta maha adil. kepadanyalah kita menyembah dan kepadanyalah kita mohon pertolongan.

1. 2.Cinta Rasulullah SAW.

 

Cinta ini tingkat kedua setelah cinta kita kepada Allah. Dialah Rasul terakhir pembawa sinar terang yang telah dapat mengangkat martabat manusia dari lumpur kekufuran. Dialah yang selama ini telah berhasil membimbing ummat manusia dari jalan sesat. Dialah contoh sebaik-baiknya dalam hidup sebagai idola setiap muslim. Dialah satu-satunya rasul yang diberi wewenang Allah untuk memberikan syafaat keringanan penderitaan dipadang mahsyar kelak. Dialah sebab satu-satunya mengapa alam semesta dicipta oleh Allah. Kita masing-masing berhutang budi begitu banyak kepadanya.

1. 3.Cinta Jihad di jalan Allah.

 

Ialah berjuang menolong Agama Allah. Ada dua macam jihad itu pertama jihad fisik seperti yang dilakukan oleh para syuhada pahlawan kita ratusan tahun lalu melawan bangsa kolonial membela kemerdekaan dan kebenaran.

 

Jenis kedua jihad menolong agama Allah dengan cara mendakwahkannya denga dakwah bilhal, yakni da’wah dengan karya nyata, membangun ummat disektor pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dll. Jihad dengan cara da’wah ini merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam tanpa kecuali dilapisan manapun dia berada dengan mengorbankan potensi apa saja yang dimiliki, baik harta, tenaga pikiran bahkan jiwa dan raga sekalipun. Dengan jihad itulah seseorang mendapat nilai tertinggi.

Apa bila kita telah memiliki modal ketiga cinta tadi maka akan timbullah dengan sendiriya rasa kesadaran untuk berkorban yang tinggi demi untuk memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya, selain itu itu akan terbersitlah dalam hati kita untuk mentasarrufkan anugerah dan pemberian Allah SWT untuk menapaki jalan yang diridhai-Nya.